Ketika membuat sebuah tulisan, tentu tidak bisa terlepas dari sumber referensi sebagai dasar dan data tambahan dalam tulisan ilmiah maupun ilmiah populer. Namun apakah sumber referensi yang digunakan sudah terkelola dengan baik? Tidak hanya dalam penyimpanan, bisa juga dalam proses pengutipan serta pembuatan daftar pustaka, apakah sudah konsisten dan sesuai dengan style penutipan yang digunakan?. Hal-hal tersebut terkadang masih diabaikan oleh kebanyakan orang. Tidak hanya sekedar mengutip, tapi dalam penulisan pengutipan harus ditulis dengan benar dan konsisten menggunakan style kutipan yang mana, apakah style APA, Chicago atau Harvard.
Maka disinilah Reference manager hadir, yang berfungsi untuk mengelola dan nyimpan semua sumber referensi yang akan digunakan maupun yang sudah digunakan. Adapaun 4 (empat) keuntungan menggunakan reference manager yaitu : 1. Pengutipan lebih tertata; 2. Meminimalkan kesalahan pengutipan; 3. Otomasi pembuatan daftar pustaka; 4. Menyimpan dan mengelolaa sumber referensi.
Salah satu contoh reference manager adalah Mendeley dan Zotero. Keduanya sama-sama berfungsi untuk mengelola dan menyimpan sumber referensi. Namun ada kelebihan dari Mendeley yang tidak dimiliki oleh Zotero, yaitu Mendeley dapat diakses secara offline dan online dan file PDF dapat disimpan serta dibaca pada aplikasi tersebut, jadi tidak hanya metadatanya saja yang tersimpan.
Pentingnya reference manager, membuat Perpustakaan Daniel S.Lev mengadakan “Pengenalan dan Pelatihan Reference Manager menggunakan Mendeley” pada Jumat, 06 Desember 2019 di STHI Jentera. Peserta pengenalan dan pelatihan diikuti oleh mahasiswa Angkatan 5 yang saat ini sedang menempuh semester 1. Dengan dikenalkan dan mempraktikannya secara langsung, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan Mendeley ini untuk membantu dan mempermudah mereka dalam mengelola sumber referensi baik untuk penyelesaian tugas kuliah serta jangka panjang untuk penyusunan skripsi.