Ketika Perpustakaan Menjadi Tempat Ternyaman

Pertama kali mendengar kata “perpustakaan” pasti yang terbesit oleh sebagian orang adalah tempat dimana tersimpannya koleksi buku atau dengan kata yang sedikit frontal, perpustakaan itu ibarat “gudang buku”. Namun yang harus diketahui adalah perpustakaan tidak hanya sebatas tempat penyimpanan buku, akan tetapi tujuan perpustakaan adalah memberikan fasilitas dan kenyamanan untuk masyarakat agar bisa menelusur dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari koleksi perpustakaan.

Salah satu faktor agar masyarakat atau pemustaka merasa nyaman berada di perpustakaan yaitu tata ruang perpustakaan. Sebab tata ruang perpustakaan bukan sekedar berisikan rak koleksi dan meja baca. Penataan ruangan perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek, misalnya aspek fungsional dan estetika yang saling berkolaborasi. Mengapa harus saling berkolaborasi? Karena jika hanya mempertimbangkan aspek fungsional saja, maka kesan ruang perpustakaan akan terlihat kaku dan membosankan.

Lain hal jika dalam penataan ruang perpustakaan, mempertimbangkan aspek fungsional dan juga aspek estetika. Maka suasana perpustakaan akan jauh lebih menarik, dengan dukungan perabotan yang modern dan kekinian, bisa juga terdapat spot yang instagrammable, atau dengan pemilihan warna cat dinding yang netral dan memberikan kesan nyaman. Tentu dalam hal ini perpustakaan juga harus mempertimbangkan bagaimana karakteristik pemustaka agar dalam proses penataan ruang dapat disesuaikan dengan selera masyarakat atau pemustaka saat ini.

Sudut baca koleksi majalah & koran

Maka dari itu di awal tahun 2019 ini, Perpustakaan Daniel S.Lev terus berbenah diri salah satunya dengan menata ulang kembali ruang perpustakaan. Tidak lain tidak bukan, tujuannya adalah untuk memberikan kenyaman bagi pemustaka dan segala sudut di perpustakaan menjadi lebih fungsional.

 

Penulis : Tuti Nour Khasanah